Senin, 27 Februari 2012

Tentang Tak Genap Empat Bulan


Tak genap empat bulan aku di ruangan ini, di kursi ini, di sudut ini.

Tapi tak kupungkiri, ini seperti kembali ke ‘rumah’ yang sempat hilang.


Tak genap empat bulan, hari-hari penuh ‘pertengkaran’ di sini.

Tapi juga tak genap empat bulan untuk segala canda, tawa, keringat, bahkan air mata dibagi bersama.

Hehehe.. Sedikit sentimentil memang.

Tapi memang inilah salah satu tim hebat yang pernah kupunya, dengan segala lebih dan kurangnya.

Pasti, ini bukan tim sempurna.

Tapi ‘rata-rata air’ jadi slogan penyeimbang beragam ‘kecepatan’ dari empat orang yang memang berbeda.

Thx to kang one, kang osa, mail.

Untuk tak genap empat bulan yang kita jalani bersama.

Mungkin aku bukan orang yang akan kalian rindukan.

Tapi pastikan bahwa kalian kurindukan.

Juga seluruh kawan-kawan redaksi lantai empat, pun kawan-kawan reporter di lapangan.

Maaf, jika tak genap empat bulan-ku di sini, bukanlah tak genap empat bulan yang dikenang dengan indah.

Tapi yakinlah, niatku hanya ingin bersama-sama menjadi dan mewujudkan yang terbaik bersama kalian.

Mungkin terlalu naif dan melankolis, tapi buatku itulah senyatanya.

Tak lupa, untuk seluruh keluarga warung buncit 37 Jakarta.

Dari satpam, OB, resepsionis, sekred, perpus, produksi, foto, fax, dan bagian lain.

Mohon maaf untuk segala salah yang kubuat selama enam tahun berinteraksi di sini.

Termasuk tak genap empat bulan terakhir.

Buatku, mungkin tak akan ada lagi insiden terbangun pagi hari karena OB sudah datang membersihkan ruangan.

Buat kalian, mungkin sudah tak ada lagi orang menyebalkan yang terlalu sering menginap di kantor.

Terima kasih untuk segalanya.

Apapun itu, pasti ada hikmahnya.

-- lantai 3 WB 37, 26 Maret 2011, Jelang Tengah Malam --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar