Selasa, 19 Juni 2012

Pertemanan yang Cidera

Kehilangan teman akan selalu menjadi hal menyesakkan.
Apapun ceritanya.

Segudang pertanyaan pun menyesaki kepala.
Pengakuan bersalah tak cukup menjadi jawaban.

Jalinan pertemanan bertahun-tahun terhapus oleh satu peristiwa dalam guliran detak jam.
Tak akan pernah bisa dirasionalkan, meski segala penjelasan bisa dinyatakan.

Lewat semesta, permintaan maaf kutitipkan.
Semoga keajaiban semesta masih bekerja dan memperbaiki pertemanan yang cidera.

Dengan bahasa yang agak beriman, pesan klasik yang satu ini cukup mengena.
Hati-hati dengan kata-kata, karena bisa jadi ada malaikat atau sebaliknya iblis mewujudkannya.

Untukmu kawan, kau tetap selalu di hatiku, meski kau hapus aku dari duniamu.
Semua peristiwa yang bertumpuk jauh sebelum satu cidera itu, mengabadi sebagai kebaikan yang kujaga.

-somewhere out there, 20 Juni 2012, 01.21-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar